Jumat, 30 Oktober 2015

{Review Novel} 3 matahari di Bawah Langit Jakarta by Ari Keling


Judul            : 3 Matahari di Bawah Langit Jakarta
Penulis         : Ari Keling
Editor          : Budi Dermawan
Penerbit       : Zettu
Tebal            : 192 halaman
Kategori       : Novel
ISBN            : 978-602-7999-68-8

Sinopsis:
          “Aku anak matahari .... Aku tak hanya menggantungkan cita-citaku di langit, tapi aku juga berusaha dan berdoa untuk terbang menggapainya .... Sebab untuk apa jika hanya menggantungkan cita-cita setinggi langit, lalu duduk memangku dagu sambil sedikit mendongakkan kepala hanya untuk melihatnya, tapi tak pernah berusaha dan berda untuk terbang menggapainya? Hari ini aku melihat dunia, tapi nanti dunia yang akan melihatku! Sebab aku percaya, jika aku bergerak, Tuhan juga bergerak.”
          Dan di bawah langit Jakarta, semuanya pun bermula.

Review:
           Novel ini menceritaka kehidupan dari 3 pemulung di Jakarta. Mereka masih remaja, tapi sejak kecil mereka sudah ada di jalanan. Mereka adalah Sundari, Roni, Heri. Walaupun hanya pemulung, mereka punya cita-cita. Namun sayang, di tengah cerita si Heri meninggal dunia. Setelah Heri meninggal, Sundari dan Roni berniat untuk menggapai cita-cita mereka. Sundari ingin jadi penulis, Roni ingin jadi musisi. Banyak halangan yang mereka lalui sebelum cita-citanya terwujud.
          Dari awal baca aku udah hanyut ke dalam ceritanya. Penggambaran tokohnya bagus, bahasanya ringan dan mudah dipahami. Baru awal aku udah mau nangis bayangin keadaan Sundari yang sebenarnya, benar-benar merasa jadi Sundari. Novelnya juga menginspirasi banget, kita harusnya bersyukur karena masih beruntung dibandingkan anak jalanan yang belum tentu tahu orang tuanya. Pokoknya baca novel ini bikin aku sadar, kalau kehidupan itu yang semuanya mulus dan bahagia. Pasti di luar sana banyak yang belum bisa merasakan apa itu bahagia.
          Di dalamnya juga ada beberapa puisi yang menggambarkan kehidupan anak jalanan. Tapi sayang ada kekurangan di dalam novel ini, yaitu aku nemu tanda (“) yang gak sesuai letaknya. Ceritanya juga masih kurang panjang menurutku, hahaha. Tapi keseluruhan bagus banget, aku kasih 4 bintang dari 5 bintang J aku rekomendasikan novel ini untuk dibaca. Sekian ...

Tebar kata-kata:
“Ternyata benar kata orang, ibukota itu lebih kejam dari ibu tiri.” (hlm. 36)
“Orang sukses awalnya bukan orang sukses, karena semua butuh proses.” (hlm. 59)
“Kalo ada niat baik sebaiknya jangan ditunda tunda.” (hlm. 67)
“Hati paling patah seorang anak adalah ketidaktahuan bagaimana wajah kedua orang tuanya, serta tidak memiliki kenangan bersama mereka.” (hlm. 88)
“Inilah hidup, di mana semuanya tidak bisa tercipta sesuai keinginan kita.”(hlm. 88)
“Mereka semua adalah orang-orang kecil yang terjepit oleh keadaan kota besar.” (hlm. 124)
“Dulu aku yang melihat dunia, sekarang dunia yang melihatku.” (hlm. 189)

“Jangan hanya menggantungkan cita-citamu di langit, tapi juga harus berusaha dan berdoa untuk terbang menggapainya.” (hlm. 190)

5 komentar:

Ari Keling mengatakan...

Terima kasih review-nya, Dek.

Unknown mengatakan...

iya, sama-sama kak :)

Unknown mengatakan...

Kelebihan Dan kekurangan nya kak?

Anonim mengatakan...

Latar suasana ya kak

Anonim mengatakan...

Kelebihan nya apa