Jumat, 06 November 2015

{Review Novel} Haru Demi Haru by Yuli Sartika



Judul            : Haru demi Haru
Penulis         : Yuli Sartika
Editor          : Brigita Padhang
Penerbit       : Jogja Great! Publisher
Tebal            : 200 halaman
Kategori       : Fiksi
ISBN            : 978-602-267-036-0

Sinopsis:
Cinta datang tanpa kusadari, di saat dirimu telah pergi, kini aku harus berada dalam penantian yang panjang lagi. Menanti hari yang tak akan pernah ada ujungnya, untuk menatapmu dan mengucapkan rasa yang sudah tersimpan rapi dalam hatiku ini. Dan aku takkan pernah tahu kapan kita akan bertemu lagi. Hari demi hari akan aku lewati tanpamu .... di suatu tempat yang takkan pernah bisa aku bayangkan, aku yakin kita akan bertemu ...

Review:
Dari sinopsisnya aku tertaik untuk baca novel ini, karena aku memang suka novel romance. Tapi di luar dugaanku, isinya gak sesuai harapanku. Dari awal aku udah ngerasa gak nyaman baca novelnya, alurnya terlalu cepat dan sedikitpun aku gak bisa masuk ke dalam karakter tokohnya. Sedikit menyesal karena udah pinjem novelnya, tapi mau bagaimana lagi, akhirnya aku baca sampai habis.
Novel ini menceritakan seorang laki-laki yang bernama Ji-yong, yang mencintai seorang gadis bernama So-hyun. Setelah mereka berpacaran, mereka harus berpisah karena So-hyun harus menuruti permintaan orang tuanya untuk kuliah di luar negeri. Di tengah cerita muncul Soo-yeon, yang akhirnya berhasil mengambil hati Ji-Yong. Namun setelah So-hyun kembali ke Korea, konflikpun muncul. Karena Soo-yeon yang berpacaran dengan Yoong Bae –teman Ji-yong, hanya karena paksaan dari Ji-yong membuat Soo-yeon memutuskan Yoong Bae yang dianggapnya berlebihan. Setelah putus itu lah terbongkar semua kalu Soo-yeon selama ini mencintai Ji-yong. Di akhir cerita Soo-yeon bunuh diri demi untuk mendonorkan jantung untuk So-hyun. Setelah Soo-yeon tiada, Ji-yong baru sadar kalau ia mencintai Soo-yeon. Intinya begitu lah, yang penasaran baca aja sendiri :p
Karena dari awal udah gak nyaman, jadi aku butuh waktu 1 minggu untuk menyelesaikan baca. Udah terpikir untuk gak aku lanjutkan baca, tapi gak enak kalo baca gak sampai selesai. Dan aku menemukan sesuatu yang menurutku kurang masuk akal. Saat Ji-yong di rumah sakit setelah kecelakaan, bukankah seharusnya Ji-yong tetap di tempat tidur terus? Tapi ternyata di situ diceritakan kalu Ji-yong bisa ke kamar mandi sendiri, bahkan bisa tidur di sofa. Terus infusnya ke mana coba? Memang mungkin bagi pembaca lain gak ngaruh, tapi buatku ngaruh karena penjelasannya kurang.
Dan 1 lagi, harusnya tetap aja dong manggil tuan ke presdir YG Ent. Kenapa disitu harus manggil ayah? Jadi seperti gmna gitu waktu bacanya. Oh iya lupa, ceritanya Ji-yong itu artis YG Entertainment, salah satu entertainment terbesar di Korea. Tapi bukan berarti novelnya gak bagus ya, ada makna yang bisa diambil dari novel ini. Tentang sebuah arti cinta yang tulus. Yang penasaran seperti apa, baca sendiri ya :D
Terakhir aku kasih 2 bintang dari 5 bintang untuk novel ini. Sekian...

Kutipan kata-kata:
“The hardest thing to do is watch the one you love, love someone else” (Hal paling berat untuk kau hadapi adalah melihat orang yang kau cinta mencintai orang lain) hal. 142
“Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own” (cinta adalah suatu kondisi dimana kebahagiaan orang lain menjadi penting bagi kebahagiaanmu) hal. 159
“The greater the love, the greater tragedy when it’s over” (semakin besar rasa cinta, semakin besar pula tragedinya ketika cinta itu berakhir) hal. 196

Tidak ada komentar: