Judul : Haru demi Haru
Penulis : Yuli Sartika
Editor : Brigita Padhang
Penerbit : Jogja Great! Publisher
Tebal : 200 halaman
Kategori : Fiksi
ISBN : 978-602-267-036-0
Sinopsis:
Cinta datang
tanpa kusadari, di saat dirimu telah pergi, kini aku harus berada dalam
penantian yang panjang lagi. Menanti hari yang tak akan pernah ada ujungnya,
untuk menatapmu dan mengucapkan rasa yang sudah tersimpan rapi dalam hatiku
ini. Dan aku takkan pernah tahu kapan kita akan bertemu lagi. Hari demi hari
akan aku lewati tanpamu .... di suatu tempat yang takkan pernah bisa aku
bayangkan, aku yakin kita akan bertemu ...
Review:
Dari
sinopsisnya aku tertaik untuk baca novel ini, karena aku memang suka novel
romance. Tapi di luar dugaanku, isinya gak sesuai harapanku. Dari awal aku udah
ngerasa gak nyaman baca novelnya, alurnya terlalu cepat dan sedikitpun aku gak
bisa masuk ke dalam karakter tokohnya. Sedikit menyesal karena udah pinjem
novelnya, tapi mau bagaimana lagi, akhirnya aku baca sampai habis.
Novel ini
menceritakan seorang laki-laki yang bernama Ji-yong, yang mencintai seorang
gadis bernama So-hyun. Setelah mereka berpacaran, mereka harus berpisah karena
So-hyun harus menuruti permintaan orang tuanya untuk kuliah di luar negeri. Di
tengah cerita muncul Soo-yeon, yang akhirnya berhasil mengambil hati Ji-Yong.
Namun setelah So-hyun kembali ke Korea, konflikpun muncul. Karena Soo-yeon yang
berpacaran dengan Yoong Bae –teman Ji-yong, hanya karena paksaan dari Ji-yong
membuat Soo-yeon memutuskan Yoong Bae yang dianggapnya berlebihan. Setelah
putus itu lah terbongkar semua kalu Soo-yeon selama ini mencintai Ji-yong. Di
akhir cerita Soo-yeon bunuh diri demi untuk mendonorkan jantung untuk So-hyun.
Setelah Soo-yeon tiada, Ji-yong baru sadar kalau ia mencintai Soo-yeon. Intinya
begitu lah, yang penasaran baca aja sendiri :p
Karena dari
awal udah gak nyaman, jadi aku butuh waktu 1 minggu untuk menyelesaikan baca.
Udah terpikir untuk gak aku lanjutkan baca, tapi gak enak kalo baca gak sampai
selesai. Dan aku menemukan sesuatu yang menurutku kurang masuk akal. Saat
Ji-yong di rumah sakit setelah kecelakaan, bukankah seharusnya Ji-yong tetap di
tempat tidur terus? Tapi ternyata di situ diceritakan kalu Ji-yong bisa ke
kamar mandi sendiri, bahkan bisa tidur di sofa. Terus infusnya ke mana coba?
Memang mungkin bagi pembaca lain gak ngaruh, tapi buatku ngaruh karena
penjelasannya kurang.
Dan 1 lagi,
harusnya tetap aja dong manggil tuan ke presdir YG Ent. Kenapa disitu harus
manggil ayah? Jadi seperti gmna gitu waktu bacanya. Oh iya lupa, ceritanya
Ji-yong itu artis YG Entertainment, salah satu entertainment terbesar di Korea.
Tapi bukan berarti novelnya gak bagus ya, ada makna yang bisa diambil dari
novel ini. Tentang sebuah arti cinta yang tulus. Yang penasaran seperti apa,
baca sendiri ya :D
Terakhir aku
kasih 2 bintang dari 5 bintang untuk novel ini. Sekian...
Kutipan
kata-kata:
“The hardest
thing to do is watch the one you love, love someone else” (Hal paling berat
untuk kau hadapi adalah melihat orang yang kau cinta mencintai orang lain) hal.
142
“Love is
that condition in which the happiness of another person is essential to your
own” (cinta adalah suatu kondisi dimana kebahagiaan orang lain menjadi penting
bagi kebahagiaanmu) hal. 159
“The greater
the love, the greater tragedy when it’s over” (semakin besar rasa cinta,
semakin besar pula tragedinya ketika cinta itu berakhir) hal. 196
Tidak ada komentar:
Posting Komentar