Senin, 23 November 2015

{Review Novel} Rasa Ini.... by Ari Keling




Judul            : Rasa Ini....
Penulis         : Ari Keling
Editor          : Ariata
Penerbit       : Sheila, Penerbit ANDI
Halaman      : 182 hlm; 13 x 19 cm
Cetakan        : Cetakan 1, 2014
Kategori       : Fiksi
ISBN            : 978-979-29-4635-2

Sinopsis:
“Mengapa sulit sekali mengutarakan cinta di usia yang masih sangat mudah?”
Billy tidak berani mengutarakan perasaannya. Ingin menelpon ke rumah Putri, dia takut dan malu. Akhirnya, Billy mengirim surat cinta yang dimasukkan ke kotak pos pinggir jalan. Perkiraannya,sebelum pengambilan ijazah, surat itu sudah sampai ke tangan putri. Namun, ternyata perkiraan Billy meleset. Billy berpikir, Putri menolak cintanya dengan cara tidak mau menemuinya di hari pengambilan ijazah. Billy salah dan akhirnya pindah ke kota lain.
Sementara Putri yang akhirnya memberanikan diri untuk mengutarakan cintanya, tidak mendapati Billy di hari pengambilan ijazah. Putri berpikir, Billy memang tidak mencintainya.
Lima tahun kemudian mereka dipertemukan di acara reuni. Billy masih menginginkan Putri, sementara gadis itu sudah tak lagi sendiri. Akankah mereka bisa bersama, ataukah cinta hanya dapat bersarang di dalam dada?
**********
Sebab, terkadang dua orang melangkah di jalan berbeda tapi satu tujuan. (hlm. 21)
Billy menyukai Putri, dan sebaliknya. Namun mereka tidak mampu mengutarakan perasaan mereka, karena mereka saling jatuh cinta saat masih SMP. Itulah yang membuat mereka malu-malu, dan malah membuat mereka saling salah paham. Billy hanya berani mengirim surat untuk Putri, yang diperkirakan suratnya akan sampai sebelum hari pengambilan ijazah. Namun kenyataannya tidak, surat itu belum sampai ke tangan Putri. Sedangkan Billy harus segera pindah ke cikarang. Empat tahun setelah lulus SMP, mereka dipertemukan lewat reuni. Pertemuan itu membuat mereka merasakan perasaan yang dulu pernah mereka rasakan. Tak semudah yang terlihat, Putri ternyata sudah memiliki kekasih lain yang bernama Doni. Disinilah yang membuat Putri bingung harus memilih siapa.
Pujianmu adalah sayapku, yang kemudian aku terpasung karena angin nan dingin memilin. (hlm. 68)
Pas baca novel ini, awalnya aku santai aja mengikuti alurnya yang maju mundur. Tapi di tengah-tengah aku mulai sebel, disaat sebenarnya Billy dan Putri bisa mengutarakan perasaan tapi malah masih malu-malu dan salah paham. Aku jadi greget sendiri waktu bacanya. Seperti novel kak Ari Keling yang sudah pernah aku baca, gaya bahasanya enak, konfliknya bikin greget tapi endingnya bikin terkejut. Ya pokoknya ini sedikit gambaran dari novel ini. yang penasaran silahkan baca sendiri. Oh ya aku kasih 4 bintang ya... yang baca novel ini harus siapin hati lho!
Sebab, yang aku tahu adalah hatiku tidak berada pada tempatnya ketika kamu hilang, lantas dunia menjadi sepi, serta bumi seperti tidak berpenghuni. (hl. 70)

1 komentar:

Ari Keling mengatakan...

Terima kasih, Dek.