Judul :
Remember Winter
Penulis :
Sophie Maya
Editor :
Ariata
Penerbit :
Sheila, Penerbit ANDI
Halaman :
252 hlm; 13 x 19 cm
Cetakan :
Cetakan 1, 2015
Kategori :
Fiksi
ISBN :
978-979-29-5101-1
Sinopsis:
“Maaf karena aku
menjauhimu. Maaf karena aku berteriak dan membentakmu. Maaf karena aku
membuatmu menangis. Maaf, kau pasti berpikir aku ini egois karena bertindak
sesukaku dan membuatmu bingung. Tapi lebih dari itu, aku merasa amat bersalah
padamu karena pada kenyataannya, sekuat apapun aku berusaha menjauhimu,
ternyata aku tetap tidak bisa melakukannya.”
Sung Eun Gi, gadis
enam belas tahun yang tinggal di Busan, percaya bahwa dirinya bisa menjadi Chunhnyang
dari cerita rakyat korea yang melegenda. Eun Gi percaya dia bisa menunggu
dengan setia kedatangan kembali cinta pertamanya, Sam, seperti Chunhyang yang
menunggu Mong Ryong kembali.
Di satu sisi, ada
pemuda yang setahun belakangan dekat dengannya dan selalu berbagi hal
dengannya, Kim Dong Hwa. Pemuda yang seperti sinar matahari sekaligus ice
breaker paling handal itu mampu membuat Eun Gi tersenyum dikala kesedihan melanda
dirinya.
Apakah cinta akan
menunjukkan jalannya? Apakah cinta juga akan menemukan kesejatiannya? Eun Gi
menjadi bimbang. Haruskah dia memilih cinta pertamanya, Sam? Atau memilih orang
yang telah menemaninya selama ini, Dong Hwa?
*******
Mencintaimu
adalah hal yang paling mudah
Sung Eun Gi dan Kim
Dong Hwa merupakan senior dan junior di sekolah, mereka sangat dekat. Mereka
pertama bertemu pada saat musim dingin menjelang natal. Eun Gi, gadis yang
polos dan tidak terlihat mencolok di sekolah. Sedangkan Dong Hwa merupakan
murid yang berprestasi, peringkat satu pararel, termasuk anggota OSIS yang
membuat banyak siswa perempuan menggilainya. Namun, siapa sangka kalau ternyata
Dong Hwa menyukai Eun Gi. Disaat mereka semakin dekat, Sam yang merupakan cinta
pertama Eun Gi kembali ke Busan, Korea. Kembalinya Sam membuat Dong Hwa merasa
kalau Eun Gi masih mencintai Sam, dan akhirnya Dong Hwa memilih untuk menjauhi
Eun Gi. Namun, kenyataannya Eun Gi mulai menyukai Dong Hwa, dan ia menyadarinya
setelah Dong Hwa menjauhinya.
Kisah yang mirip
dengan Chunhyang ini membuatku kagum, pembawaan alurnya enak. Membacanya tanpa
beban, mengalir terus. Alurnya maju mundur, menggunakan POV 3, dan yang
membuatku terkesan adalah cerita masa lalu diletakkan pada epilog. Keren lah novel
ini, aku rekomendasikan buat para pembaca yang suka dengan dengan legenda
Chunhyang. Ada 1 kekurangan dalam novel ini, ada beberapa catatan kaki yang
tidak sesuai. Kebetulan aku penggemar Kpop dan sedikit paham dengan bahasa
korea. Terakhir aku kasih 4 bintang. Berikut kutipan kata favoritku:
“Manusia
itu seperti bawang merah, memiliki lapisan-lapisan yang menyelubungi dirinya
erat. Semakin mengenalnya, maka lapisan-lapisan itu bisa terkuak dan kita akan
menemukan hal baru yang belum diketahui sebelumnya.” (hlm. 137)
“Ada
orang yang banyak memberi kekuatan pada kita, tapi... orang itu juga menjadi
satu-satunya kelemahan kita. Aku merasa bahagia melihatnya tersenyum dan
tertawa, sekaligus sedih menyadari orang yang membuatnya seperti itu bukanlah
diriku. Bagaimanapun, adalah hadiah sinterklas saat natal tahun lalu, hadiah
yang ingin kujaga sebaik-baiknya meski mungkin tak bisa kujaga selamanya. Harus
kuakui, dia adalah sumber kekuatan sekaligus kelemahanku.
Harus
kuakui, dia adalah pusat duniaku–Sung Eun Gi” (hlm. 214)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar