Rabu, 02 Desember 2015

{Review Novel} Remember Winter by Sophie Maya


Judul            : Remember Winter
Penulis         : Sophie Maya
Editor          : Ariata
Penerbit       : Sheila, Penerbit ANDI
Halaman      : 252 hlm; 13 x 19 cm
Cetakan        : Cetakan 1, 2015
Kategori       : Fiksi
ISBN            : 978-979-29-5101-1

Sinopsis:
“Maaf karena aku menjauhimu. Maaf karena aku berteriak dan membentakmu. Maaf karena aku membuatmu menangis. Maaf, kau pasti berpikir aku ini egois karena bertindak sesukaku dan membuatmu bingung. Tapi lebih dari itu, aku merasa amat bersalah padamu karena pada kenyataannya, sekuat apapun aku berusaha menjauhimu, ternyata aku tetap tidak bisa melakukannya.”
Sung Eun Gi, gadis enam belas tahun yang tinggal di Busan, percaya bahwa dirinya bisa menjadi Chunhnyang dari cerita rakyat korea yang melegenda. Eun Gi percaya dia bisa menunggu dengan setia kedatangan kembali cinta pertamanya, Sam, seperti Chunhyang yang menunggu Mong Ryong kembali.
Di satu sisi, ada pemuda yang setahun belakangan dekat dengannya dan selalu berbagi hal dengannya, Kim Dong Hwa. Pemuda yang seperti sinar matahari sekaligus ice breaker paling handal itu mampu membuat Eun Gi tersenyum dikala kesedihan melanda dirinya.
Apakah cinta akan menunjukkan jalannya? Apakah cinta juga akan menemukan kesejatiannya? Eun Gi menjadi bimbang. Haruskah dia memilih cinta pertamanya, Sam? Atau memilih orang yang telah menemaninya selama ini, Dong Hwa?
*******
Mencintaimu adalah hal yang paling mudah
Sung Eun Gi dan Kim Dong Hwa merupakan senior dan junior di sekolah, mereka sangat dekat. Mereka pertama bertemu pada saat musim dingin menjelang natal. Eun Gi, gadis yang polos dan tidak terlihat mencolok di sekolah. Sedangkan Dong Hwa merupakan murid yang berprestasi, peringkat satu pararel, termasuk anggota OSIS yang membuat banyak siswa perempuan menggilainya. Namun, siapa sangka kalau ternyata Dong Hwa menyukai Eun Gi. Disaat mereka semakin dekat, Sam yang merupakan cinta pertama Eun Gi kembali ke Busan, Korea. Kembalinya Sam membuat Dong Hwa merasa kalau Eun Gi masih mencintai Sam, dan akhirnya Dong Hwa memilih untuk menjauhi Eun Gi. Namun, kenyataannya Eun Gi mulai menyukai Dong Hwa, dan ia menyadarinya setelah Dong Hwa menjauhinya.
Kisah yang mirip dengan Chunhyang ini membuatku kagum, pembawaan alurnya enak. Membacanya tanpa beban, mengalir terus. Alurnya maju mundur, menggunakan POV 3, dan yang membuatku terkesan adalah cerita masa lalu diletakkan pada epilog. Keren lah novel ini, aku rekomendasikan buat para pembaca yang suka dengan dengan legenda Chunhyang. Ada 1 kekurangan dalam novel ini, ada beberapa catatan kaki yang tidak sesuai. Kebetulan aku penggemar Kpop dan sedikit paham dengan bahasa korea. Terakhir aku kasih 4 bintang. Berikut kutipan kata favoritku:
“Manusia itu seperti bawang merah, memiliki lapisan-lapisan yang menyelubungi dirinya erat. Semakin mengenalnya, maka lapisan-lapisan itu bisa terkuak dan kita akan menemukan hal baru yang belum diketahui sebelumnya.” (hlm. 137)
“Ada orang yang banyak memberi kekuatan pada kita, tapi... orang itu juga menjadi satu-satunya kelemahan kita. Aku merasa bahagia melihatnya tersenyum dan tertawa, sekaligus sedih menyadari orang yang membuatnya seperti itu bukanlah diriku. Bagaimanapun, adalah hadiah sinterklas saat natal tahun lalu, hadiah yang ingin kujaga sebaik-baiknya meski mungkin tak bisa kujaga selamanya. Harus kuakui, dia adalah sumber kekuatan sekaligus kelemahanku.

Harus kuakui, dia adalah pusat duniaku–Sung Eun Gi” (hlm. 214)

Tidak ada komentar: