Rabu, 02 Desember 2015

{Review Novel} A (wo) man’s Scent -Mr. A vs Miss AB- by Yuli Pritania


Judul            : A (wo) man’s Scent -Mr. A vs Miss AB-
Penulis         : Yuli Pritania
Editor          : Anin Patrajuangga
Penerbit       : Grasindo
Tebal            : 194
Cetakan        : Cetakan pertama, Januari 2015
ISBN            : 978-602-251-857-0

Sinopsis:
Lee Yeol
Jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Song Joon bukan karena ketampanannya, tapi karena pria itu memiliki –menurut indra penciumannya yang super sensitif –aroma tubuh paling lezat di dunia. Saat itulah dia memulai.
Tapi yang menyulitkan bukanlah saat menghadapi Joon yang sering membuatnya salah paham, juga bukan tentang kemunculan Hye-ji, adik Joon, si pengidap brother complex yang terang-terangan membencinya sejak awal, tapi kemungkinan besar bhwa pria itu adalah seorang penyuka sesama jenis alias GAY!

Song Joon
Menganggap dirinya sebagai seorang pengamat yang detail. Dia tertarik saat mengetahui bahwa Lee Yeol, pegawai baru di kafenya, memiliki dua kepibadian bertolak belakang yang bergantung pada ada atau tidaknya sinar matahari.
Bagi dirinya yang belum pernah menyukai wanita, hal paling masuk akal yang seharusnya dia lakukan adalah kabur. Tapi sebaliknya, dia malah memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak malam lagi bersama gadis itu.
********
Lee Yeol memiliki indra penciuman yang super sensitif, lima kali lipat dari manusia normal. Karena penciumannya itulah ia bertemu dengan Song Joon. Ketika ia menginjakkan kaki pertama kali di Korea dan mencari kafe tempat kakaknya bekerja, ia berjalan berdesak-desakkan dengan kerumunan orang yang memiliki bau keringat yang sangat mengganggunya. Saat menelepon kakaknya untuk menanyakan letak kafe, tiba-tiba Yeol mencium aroma pancampuran antara bau rempah, terik matahari, kayu manis, dan wangi kopi yang khas. Aroma itu berasal dari seorang pria yang baru saja lewat di depannya.
Yeol langsung mengikuti aroma tersebut, dan sampailah ia pada kafe yang dimasuki pria itu, ternyata kafe yang sedang dia cari. Dari sinilah berawal, ia diterima bekerja di cafe itu yang merupakan milik Song Joon–pria yang menurutnya memiliki bau paling lezat. Yeol jatuh cinta pada Joon, tapi kakaknya–Seol, tidak memperbolehkannya. Karena Joon seorang gay. Fakta itu membuat Yeol tidak percaya, ia berusaha membuktikannya sendiri. Dan ternyata memang Joon bukanlah seorang gay. Malah Joon diam-diam tertarik dan menyukai Yeol. Akhirnya mereka bisa bersatu di akhir cerita.
Aku baca ini sambil ketawa sendiri, karena Yeol memiliki kepribadian ganda. Di pagi hari, ia akan menjadi Yeol yang cerewet. Namun di malam hari ia akan menjadi Yeol yang pendiam dan enak diajak bicara. Itulah yang membuat Joon terus ingin bersama Yeol pada saat malam hari. Tingkah absurd Yeol pada pagi hari benar-benar membuat pambaca ketawa. Bagitupun dengan Seol, diluar ia terlihat cantik dan modis padahal aslinya ia itu jorok. Ya, pokoknya novel ini memiliki karekter tokoh yang absurd dan membuatku terhibur. Alur ceritanya juga sangat teratur dan manis, dengan gaya bahasa yang nyaman untukku.
Kekurangan dalam novel ini, aku menemukan kalimat yang kurang enak dibaca. “Dia meninggal saat aku 14.” (hlm. 62) Alangkah lebih enak kalau “Dia meninggal saat aku berusia 14 tahu.”Kurasa itu aja sih kekurangannya, selebihnya novel ini menarik. Aku rekomendasikan novel ini untuk dibaca. Aku kasih 5 bintang untuk novel ini...

Tidak ada komentar: