Judul : Kamu
Penulis : Adeliany Azfar
Penerbit : Penerbit Bukune
Editor : Yulliya Febria & Widyawati
Oktavia
Halaman : 390
Terbit : Cetakan kedua, juli 2012
Ukuran : 13 x 19 cm
Kategori : Novel
ISBN : 602-220-052-0
Sinopsis:
Pada musim
dingin kala itu, kau genggam erat jemariku. Hangat mersap sampai ke dalam
hatiku–mengingatkanku pada satu masa bahagia yang pernah kurasa dulu, dan aku
pun jatuh cinta. tapi, aku tahu, cerita kita hanyalah kisah yang direka, tak
akan mewujud nyata. Aku yang salah membiarkan diriku jatuh begitu mudah, dalam
pesonamu.
Kukemasi
rindu dan harap ini. Tak ada tempat untukku dalam kisahmu. Kau dan dia, telah
lama saling berbagi hari bahagia bersama. Hangat pelukmu hanyalah untuknya.
Aku hanyalah
sebuah jeda dalam napasmu, sementara dia adalah udara yang kau hirup dalam
setiap hela. Aku putuskan untuk berhenti berharap, dan aku tahu bahwa luka akan
mendewasakanku.
Namun,
kadang malam membuatku meragu dan kembali bertanya, benarkah dirimulah cinta
yang selama ini kucari sepanjang waktu? Kau, berilah aku isyarat. Satu kali
lagi saja...
**********
Kiran merupakan
gadis blesteran korea-indonesia, dia menikah dengan Jong Hyun. Pernikahan yang
awalnya hanya perjodohan karena janji kedua Ayah mereka, pernikahan pura-pura.
Mereka terpaksa menerima perjodohan itu karena Ayah Jong Hyun sedang sakit.
Namun, mereka sepakat untuk tetap melakukan kehidupan masing-masing. Ya namanya
juga pura-pura, jadi mereka menikah tidak ada pesta meriah. Mereka
menyembunyikan kebenarannya dari semua orang. Sampai akhirnya, Karin mengetahui
Jong Hyun sudah punya kekasih yang bernama Sherrin. Setelah kehadiran Sherrin
itulah banyak konflik dalam pernikahan mereka. Karin yang selama ini sudah
disukai oleh sahabatnya sendiri yang bernama Yuu Jun. Dan ternyata ada sebuah
cerita disaat Karin dan Jong Hyun masih kecil. Cerita itulah yang akhirnya
membuat mereka benar-benar menyadari sebuah takdir.
Novel ini
awalnya membuatku nyaman membacanya, dengan gaya bahasa yang apik. Seperti pada
novel-novel terjemahan yang lain, menggunakan bahasa yang formal. Namun,
ternyata di akhir aku dibuat bosan dengan bahasanya yang kurang enak menurutku.
Ya mungkin karena ini ceritanya tentang dua negara, makanya bahasanya sedikit
berubah di akhir. Alurnya maju mundur. Kadang membuatku bingung saat ini yang
aku baca itu masa lalu atau kejadian yang sedang berlangsung. Tapi bukan
berarti novel ini jelek ya, ini hanya pendapatku aja. Yang penasaran dengan
ceritanya silahkan baca sendiri.
Aku kasih
bintang 3, karena ide ceritanya yang udah sering aku temui di berbagai novel.
Sekian...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar