Judul :
A (wo) man’s Scent -Mr. A vs Miss AB-
Penulis :
Yuli Pritania
Editor :
Anin Patrajuangga
Penerbit :
Grasindo
Tebal : 194
Cetakan :
Cetakan pertama, Januari 2015
ISBN :
978-602-251-857-0
Sinopsis:
Lee Yeol
Jatuh cinta pada
pandangan pertama terhadap Song Joon bukan karena ketampanannya, tapi karena
pria itu memiliki –menurut indra penciumannya yang super sensitif –aroma tubuh
paling lezat di dunia. Saat itulah dia memulai.
Tapi yang
menyulitkan bukanlah saat menghadapi Joon yang sering membuatnya salah paham,
juga bukan tentang kemunculan Hye-ji, adik Joon, si pengidap brother complex yang terang-terangan
membencinya sejak awal, tapi kemungkinan besar bhwa pria itu adalah seorang
penyuka sesama jenis alias GAY!
Song Joon
Menganggap dirinya
sebagai seorang pengamat yang detail. Dia tertarik saat mengetahui bahwa Lee
Yeol, pegawai baru di kafenya, memiliki dua kepibadian bertolak belakang yang
bergantung pada ada atau tidaknya sinar matahari.
Bagi dirinya yang
belum pernah menyukai wanita, hal paling masuk akal yang seharusnya dia lakukan
adalah kabur. Tapi sebaliknya, dia malah memutuskan untuk menghabiskan lebih
banyak malam lagi bersama gadis itu.
********
Lee Yeol memiliki
indra penciuman yang super sensitif, lima kali lipat dari manusia normal.
Karena penciumannya itulah ia bertemu dengan Song Joon. Ketika ia menginjakkan
kaki pertama kali di Korea dan mencari kafe tempat kakaknya bekerja, ia
berjalan berdesak-desakkan dengan kerumunan orang yang memiliki bau keringat
yang sangat mengganggunya. Saat menelepon kakaknya untuk menanyakan letak kafe,
tiba-tiba Yeol mencium aroma pancampuran antara bau rempah, terik matahari,
kayu manis, dan wangi kopi yang khas. Aroma itu berasal dari seorang pria yang
baru saja lewat di depannya.
Yeol langsung
mengikuti aroma tersebut, dan sampailah ia pada kafe yang dimasuki pria itu, ternyata
kafe yang sedang dia cari. Dari sinilah berawal, ia diterima bekerja di cafe
itu yang merupakan milik Song Joon–pria yang menurutnya memiliki bau paling
lezat. Yeol jatuh cinta pada Joon, tapi kakaknya–Seol, tidak memperbolehkannya.
Karena Joon seorang gay. Fakta itu membuat Yeol tidak percaya, ia berusaha
membuktikannya sendiri. Dan ternyata memang Joon bukanlah seorang gay. Malah Joon
diam-diam tertarik dan menyukai Yeol. Akhirnya mereka bisa bersatu di akhir
cerita.
Aku baca ini sambil
ketawa sendiri, karena Yeol memiliki kepribadian ganda. Di pagi hari, ia akan
menjadi Yeol yang cerewet. Namun di malam hari ia akan menjadi Yeol yang
pendiam dan enak diajak bicara. Itulah yang membuat Joon terus ingin bersama
Yeol pada saat malam hari. Tingkah absurd Yeol pada pagi hari benar-benar
membuat pambaca ketawa. Bagitupun dengan Seol, diluar ia terlihat cantik dan
modis padahal aslinya ia itu jorok. Ya, pokoknya novel ini memiliki karekter
tokoh yang absurd dan membuatku terhibur. Alur ceritanya juga sangat teratur
dan manis, dengan gaya bahasa yang nyaman untukku.
Kekurangan dalam
novel ini, aku menemukan kalimat yang kurang enak dibaca. “Dia meninggal saat
aku 14.” (hlm. 62) Alangkah lebih enak kalau “Dia meninggal saat aku berusia 14
tahu.”Kurasa itu aja sih kekurangannya, selebihnya novel ini menarik. Aku
rekomendasikan novel ini untuk dibaca. Aku kasih 5 bintang untuk novel ini...