by google
Judul: Kesempatan Yang Kedua (Scene of Passion)
Penulis: Suzanne Brockmann
Alih bahasa: Friskana Elizabeth Febione
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Januari 2012
Halaman: 272 hlm; 18 cm
ISBN: 978-979-22-7892-7
Back cover:
Aman, tanpa kejutan, dan... membosankan, begitulah hidup
Maggie Stanton. Pada usia 29 ia tinggal di rumah orangtuanya, menjalani
pekerjaan yang tidak sesuai dengan minatnya, dan berkencan dengan lelaki yang tidak
ia cintai. Namun semua berubah ketika ia bertemu lagi dengan Matthew Stone,
sahabatnya saat SMA. Matt yang bertahun-tahun menghilang tanpa kabar, kini
pulang untuk mengurus bisnis yang diwariskan ayahnya. Meski sempat tak
mengenali Matt, Maggie sungguh kagum dengan perubahan drastis pria itu. Matt
bukan lagi pemuda berandalan yang dulu Maggie kenal, melainkan pria dewasa yang
bertanggung jawab.
Kekaguman serupa juga dirasakan Matt, yang memang sejak lama
menyukai Maggie saat mereka sering berpasangan dalam pertunjukan teater. Ketika
Maat memberikan penawaran tak terduga, Maggie pun menempuh risiko untuk pertama
kalinya dalam hidupnya. Namun selalu ada kerikil pada setiap langkah. Saat
letup-letup cinta mereka berkembang, muncul kesalahpahaman. Akankah keduanya sanggup
melewati hal itu?
****
Pertama kali baca Harlequin. Buku ini menceritakan tentang
persahabatan, cinta, kegemaran dan juga keluarga. Maggie dan Matt memiliki
kegemaran yang sama, yaitu teater. Sejak SMA mereka telah satu panggung
memerankan tokoh utama. Karena itulah, Matt memiliki rasa terhadap Maggie,
walaupun Matt sudah berpacaran dengan sahabat Maggie.
Setelah mereka lulus SMA, tak pernah bertemu lagi. Maggie
harus kuliah, sedangkan Matt harus melawan penyakitnya. Hingga akhirnya mereka
bertemu lagi saat Maggie akan menikah dengan kekasihnya, dan Matt berubah
penampilan. Saat Matt masih SMA, dia
orang yang kecanduan minum dan merokok, tapi saat bertemu Maggie, dia berubah
menjadi orang bergaya hidup sehat.
Maggie tak pernah menyangka kalau orang yang ada di club
kesehatan yang dia anggap sebagai manusia hutan adalah Matt, teman lamanya. Pertemuan
mereka sungguh tak terduga. Matt meminta bantuan Maggie untuk mengurus
perusahaan peninggalan ayahnya.
Dari situlah kisah mereka berlanjut, sampai ada konflik
kesalahpahaman diantara mereka.
****
Buku ini awalnya membuatku bingung waktu membacanya, tapi
ketika sudah mulai ke inti cerita aku juga mulai menikmati. Alurnya mengalir
dengan twist-twist yang mengejutkan.
Aku kasih 3,5 bintang untuk novel ini. Novel yang lumayan
untuk mengisi kebosanan.
novel ini dibaca akhir tahun 2016, tetapi
baru bisa posting di blog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar