Minggu, 15 Januari 2017

{REVIEW} The Vanila Heart by Indah Hanaco

by: Mariyam




Judul: The Vanila Heart
Penulis: Indah Hanaco
Penyunting: Laurensia Nita
Penerbit: Penerbit Bentang
Cetakan: Cetakan pertama, 2013
Halaman: 262 hlm; 20,5 cm
ISBN: 978-602-7888-47-0

Back Cover:

Komposisi: Cinta, Kejujuran, Ketulusan, dan Kesabaran.
Cara Penyajian:  Tuangkan kejujuran, ketulusan, dan kesabaran ke dalam cangkir. Tambahkan 180cc air cinta, aduk, dan sajikan.

Aroma lembut vanila itu sangat kuat menguar, merasuk, dan memengaruhi cita rasa hidup manusia. Karena kejujuran rasa vanila mengajarkan kita bahwa ketulusan dan kesabaran memampukan kita meraih cinta.

Kau membuatku sadar bahwa cinta itu perjuangan. Berjuang mendapatkan, meluluhkan, dan mempertahankan. Hingga aku menyadari bahwa hadirku bagai vanila, mampu mendatangkan kesederhanaan cinta yang tidak biasa. Tetapi tahukah kau, dirimu terkadang menyebalkan. Terlalu cepat berlari, hingga membuatku takut dan ragu.
*****
The Vanila Heart, sebuah kisah yang menggunakan filosofi vanila. Berawal dari Hugo yang harus patah hati karena kekasihnya membatalkan acara pertunangan, dan membuat Hugo harus pergi ke Bristol selama lima tahun. Namun, sebelum kepergiannya, Hugo bertemu dengan Dominique yang akhirnya akan mengubah seluruh hidupnya. Pertemuan antara Hugo dan Dominique sangatlah menarik, karena awal bertemu Hugo langsung mangajak Dominique untuk menikah.

Setelah lima tahun di Bristol, Hugo yang awalnya penggemar kopi berubah menjadi penggemar vanilla latte, karena salah satu temannya mengajak ke sebuah cafe yang menyediakan vanilla latte paling lezat. Lucunya, temannya itu bercita-cita ingin membeli cafe itu dan membuat semua menu berbau vanila.

Kepulangan Hugo dari Bristol membuat sang mantan kekasih mendekatinya lagi, namun Hugo sudah tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya. Bahkan ibunya Hugo juga berusaha mendekatkan Hugo dengan mantannya yang saat itu menjadi pengacara untuk perusahaan keluarga Hugo. Hugo yang baru saja bekerja selama sebulan di perusahaan keluarga, harus dikejutkan dengan kehadiran Dominique yang merupakan salah satu karyawan di situ.

Pertemuan kedua mereka membuat Dominique memukul tulang kering Hugo karena Hugo langsung mengungkit masalah lamaran di tengah jalan yang ditolak oleh Dominique. Alhasil Dominique yang tidak mengetahui siapa Hugo sebenarnya, harus dimarahi oleh atasannya. Dan setelah itu keseruan lainnya selama di kantor pun terjadi.
***
Novel ini setiap babnya unik, awal bab selalu diawali dengan pemikiran dari Hugo, Dominique maupun Vincent kakak tertua Hugo. Selain itu akhir bab selalu ada fakta tentang vanila. Dengan membaca novel ini jadi tahu filosofi vanila, dan membaca novel ini tidak membuatku bosan. Setiap bab selalu ada kejutan, dan juga ada moment yang sulit terlupakan. Intinya novel ini benar-benar seru, dan dapat dinikmati saat santai.

Penokohannya ringan dan mudah dimengerti, alurnya pun juga santai menurutku. Walaupun konfliknya termasuk konflik berat, tapi penulis mampu membuat konflik itu dapat dinikmati dengan santai. Aku kira ini akan menjadi novel yang berat untuk dibaca, ternyata aku salah. Justru aku sangat menikmati membacanya, dan juga aku dibuat penasaran dengan tampilan per babnya. Sungguh novel ini semanis vanilla seperti judulnya itu.

Kekurangan novel ini hanya pada typo yang memang wajar terjadi. Tapi typo yang ada di novel ini sedikit pun tidak menganggu, karena hanya ada beberapa nggak sampai 10 kok. Jadi novel ini termasuk novel yang sudah teliti dalam mengeditnya.


Aku tak tahu harus berkata apalagi, aku langsung kasih 4,5 bintang untuk novel ini. Aku rekomendasikan novel ini untuk yang ingin membaca novel dengan konflik berat namun ringan untuk dinikmati.


novel ini dibaca akhir tahun 2016, tetapi baru bisa posting di blog.

Tidak ada komentar: