Judul : Rasa Ini....
Penulis : Ari Keling
Editor : Ariata
Penerbit : Sheila, Penerbit ANDI
Halaman : 182 hlm; 13 x 19 cm
Cetakan : Cetakan 1, 2014
Kategori : Fiksi
ISBN :
978-979-29-4635-2
Sinopsis:
“Mengapa sulit sekali mengutarakan
cinta di usia yang masih sangat mudah?”
Billy tidak berani mengutarakan
perasaannya. Ingin menelpon ke rumah Putri, dia takut dan malu. Akhirnya, Billy
mengirim surat cinta yang dimasukkan ke kotak pos pinggir jalan. Perkiraannya,sebelum
pengambilan ijazah, surat itu sudah sampai ke tangan putri. Namun, ternyata
perkiraan Billy meleset. Billy berpikir, Putri menolak cintanya dengan cara
tidak mau menemuinya di hari pengambilan ijazah. Billy salah dan akhirnya
pindah ke kota lain.
Sementara Putri yang akhirnya
memberanikan diri untuk mengutarakan cintanya, tidak mendapati Billy di hari
pengambilan ijazah. Putri berpikir, Billy memang tidak mencintainya.
Lima tahun kemudian mereka
dipertemukan di acara reuni. Billy masih menginginkan Putri, sementara gadis
itu sudah tak lagi sendiri. Akankah mereka bisa bersama, ataukah cinta hanya
dapat bersarang di dalam dada?
**********
Sebab,
terkadang dua orang melangkah di jalan berbeda tapi satu tujuan. (hlm. 21)
Billy menyukai Putri, dan
sebaliknya. Namun mereka tidak mampu mengutarakan perasaan mereka, karena
mereka saling jatuh cinta saat masih SMP. Itulah yang membuat mereka malu-malu,
dan malah membuat mereka saling salah paham. Billy hanya berani mengirim surat
untuk Putri, yang diperkirakan suratnya akan sampai sebelum hari pengambilan
ijazah. Namun kenyataannya tidak, surat itu belum sampai ke tangan Putri.
Sedangkan Billy harus segera pindah ke cikarang. Empat tahun setelah lulus SMP,
mereka dipertemukan lewat reuni. Pertemuan itu membuat mereka merasakan
perasaan yang dulu pernah mereka rasakan. Tak semudah yang terlihat, Putri
ternyata sudah memiliki kekasih lain yang bernama Doni. Disinilah yang membuat
Putri bingung harus memilih siapa.
Pujianmu
adalah sayapku, yang kemudian aku terpasung karena angin nan dingin memilin.
(hlm. 68)
Pas baca novel ini, awalnya aku
santai aja mengikuti alurnya yang maju mundur. Tapi di tengah-tengah aku mulai
sebel, disaat sebenarnya Billy dan Putri bisa mengutarakan perasaan tapi malah
masih malu-malu dan salah paham. Aku jadi greget sendiri waktu bacanya. Seperti
novel kak Ari Keling yang sudah pernah aku baca, gaya bahasanya enak,
konfliknya bikin greget tapi endingnya bikin terkejut. Ya pokoknya ini sedikit
gambaran dari novel ini. yang penasaran silahkan baca sendiri. Oh ya aku kasih
4 bintang ya... yang baca novel ini harus siapin hati lho!
Sebab,
yang aku tahu adalah hatiku tidak berada pada tempatnya ketika kamu hilang,
lantas dunia menjadi sepi, serta bumi seperti tidak berpenghuni. (hl. 70)